Monday, November 30, 2015

#2:berita Diskriminasi terhadap Penderita HIV/AIDS Masih Terjadi


tempo.co - #2:berita Diskriminasi terhadap Penderita HIV/AIDS Masih Terjadi  


TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi DKI Jakarta Rohana Manggala mengatakan HIV/AIDS masih dianggap sebagai penyakit "nista". Karena itu banyak orang yang
memiliki risiko tertular HIV/AIDS tapi enggan untuk memeriksakan diri. Bahkan tidak sedikit yang sudah tertular tapi tidak mau berobat. “Masih ada stigma dan diskriminasi terhadap Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA)," kata Rohana dalam acara bincang-bincang terbuka yang digelar KPAP DKI Jakarta untuk menyambut Hari AIDS Sedunia di Taman Suropati, Minggu, 29 November 2015.

 Rohana mengatakan masih banyak masyarakat yang berpikir HIV/AIDS disebabkan moral yang tidak baik. Karena itu, jangankan untuk berobat, untuk memeriksa diri saja mereka malu.

 Menurut Rohana, diskriminasi dari lingkungan sekitar membuat seseorang menjadi takut dan malu untuk sekadar mengecek apakah tertular HIV/AIDS atau tidak. Apalagi lingkungan terdekat mereka tidak memberi dukungan karena adanya stigma pada penyakit ini.

 “Kalau keluarga memberikan dukungan total untuk memeriksa atau berobat, tentunya orang yang rentan atau ODHA tersebut akan mau ke dokter dan penyebaran virus ini pun dapat ditekan,” kata Rohana.

 Untuk ilustrasi, kata Rohana, di Brasil sudah minim diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS. Di sana orang sudah tidak lagi malu sehingga dapat mudah ditemui remaja sampai orang tua yang antre untuk memeriksakan diri dan berobat.

 Rohana berpesan kepada generasi muda dan orang yang rentan terkena HIV/AIDS agar tidak perlu takut dan malu untuk memeriksakan dirinya. Untuk pemeriksaan tersebut, kata Rohana, dapat dilakukan secara gratis di puskesmas. “Bilang aja saya mau VCT (

voluntary counseling and testing,

 tes HIV secara sukarela). Saat ini DKI sudah memiliki 38 puskesmas yang siap dengan program ini,” ucap Rohana.

 Rohana menambahkan, puskesmas akan menjamin kerahasiaan data pasien. Hasil tes akan diketahui 15 menit setelah tes dilakukan. Selain puskesmas, tes gratis juga biasanya diadakan KPA pada gelaran acaranya.

0 comments:

Post a Comment