Monday, November 30, 2015

#2:berita Konferensi Perubahan Iklim, Mengapa Rusia Menjadi Sorotan?


tempo.co - #2:berita Konferensi Perubahan Iklim, Mengapa Rusia Menjadi Sorotan?  


TEMPO.CO, Moskow - Ketika kebakaran hutan melanda Siberia musim panas ini, para pejabat Rusia menyalahkan pelaku pembakaran dan kru pemadam yang tidak teratur. Ahli lingkungan mengatakan,
pemanasan global adalah pelaku lain. Suhu meningkat di seluruh dunia, dan Siberia mengalami kekeringan panjang. Badan Cuaca Nasional Rusia mengatakan, negara itu adalah bagian yang paling cepat mengalami pemanasan.

Vladimir Churpov dari Greenpeace Rusia, mengatakan, kepemimpinan Rusia tumpul di bidang kebijakan penyelamatan lingkungan. "Tentu saja hutan tidak akan terbakar jika tidak dibakar," kata Churpov seperti dilansir
US News
, 28 November 2015. "Fakta bahwa kebakaran terjadi begitu lama, itu karena pemerintah tidak dapat beradaptasi dengan tuntutan baru pemanasan iklim."

Menjelang konferensi perubahan iklim di Paris, Rusia menyajikan sebuah paradoks. Mereka menjanjikan pengurangan produksi gas rumah kaca selama 15 tahun ke depan sebesar 25 hingga 30 persen sejak 1990. Namun pada 1990 terlihat lonjakan

output industri sebelum industri Soviet runtuh. Tingkat emisi Rusia diperkirakan bisa meningkatkan sekitar 40 persen dari level saat ini pada 2030.

Rusia adalah negara terbesar ke empat emitor gas rumah kaca dunia setelah Cina, Amerika Serikat, dan India, yang melepaskan lebih dari 2 gigaton gas rumah kaca per tahun. Namun berdasarkan emisi per unit produk domestik bruto, Rusia adalah salah satu negara

carbon-intensive di dunia, menurut Shift Project Data Portal, agregator statistik perubahan iklim. Cina, India, dan Amerika Serikat bahkan tidak di atas 20.

"Satu yang tidak dirasakan Rusia bahwa perubahan iklim adalah masalah besar," kata Bill Hare, kepala kelompok riset Analisis Iklim. "Jelas terlihat kurangnya kemauan politik di Rusia untuk mengatasi perubahan iklim, yang akan banyak merugikan mereka di tahun mendatang."

Di negara ini, bahkan konsep daur ulang juga sulit diterapkan. Hanya ada sedikit dukungan dan beberapa insentif dari pemerintah nasional untuk perusahaan Rusia agar beralih ke energi hijau. "Untuk menyingkirkan isu perubahan iklim, atau setidaknya menghentikannya, mereka tidak pernah mendapatkan uang," kata Yevgenia Chirikova, seorang aktivis lingkungan yang telah meninggalkan Rusia karena tekanan dari pemerintah.

Satu penangkal alami untuk emisi Rusia adalah daya serap karbon melalui hutan boreal, yang menyerap sekitar 500 juta ton emisi per tahun. Negosiator Rusia untuk perubahan iklim telah mendorong untuk menyertakan hutan dalam perhitungan emisi karbon. Kritikus mengatakan, jika hutan disertakan dalam penghitungan emisi, Rusia hanya akan mengurangi emisi 6-11 persen pada 2030. Dan para ilmuwan di Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia memperingatkan bahwa emisi gas rumah kaca yang meningkat bisa menghilangkan daya serap karbon hutan boreal pada 2040.

0 comments:

Post a Comment